Sabtu, 12 Oktober 2013

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

TUGAS 2 : ARSITEKTUR KOMPUTER  DAN STRUKTUR KOGNITIF MANUSIA

A.    PENGERTIAN ARSITEKTUR KOMPUTER
Dalam bidang teknik komputerarsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cacheRAM,ROMcakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von NeumannCISCRISCblue Gene, dll.
Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

B.    PENGERTIAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA
      Menurut seorang tokoh yang bernama Ausabel ia mengemukakan bahwa struktur kognitif merupakan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuanpun akan terus berkembang. Keadaan struktur kognitif yang berkembang inilah yang mungkin menjadi prasyarat bagi seseorang yang untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan atau informasi lain dari lingkungan sehingga struktur kognitif ini dapat memiliki kemampuan untuk berkembang.
      Ada beberapa aspek yang mempengaruhi struktur kognitif, antara lain yaitu:
1.     Beberapa kedewasaan dan perkembangan individu
2.     Sifat belajar yang lebih bermakna dari pengalaman yang terintegrasi
3.     Ketepatan dalam mentranformasi informasi stimulus dan pengalaman melalui fungsi kognisinya.

C.    KAITAN ANTARA STRUKTUR MANUSIA DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
      Struktur manusia dan arsitektur computer sebenarnya keduanya saling berkaitan satu sama lain karena fungsinya sama-sama mengolah informasi yang masuk dan menyimpannya. Perbedaannya adalah pengetahuan yang ada dalam otak manusia merupakan hasil dari proses perkembangan kognitif manusia tersebut. Pengetahuan bagi manusia dapat digantikan dengan nama program bila pada komputer, dan program pada komputer adalah hasil ciptaan manusia.

D.    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ARSITEKTUR KOMPUTER DIBANDINGKAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA
Ø  Kelebihan Komputer
a.      Computer dapat memilih dan melakukan klasifikasi yang tinggi (accuracy)
b.     Computer mampu menyimpan dan mengolah data dalam jumlah besar (capacity)
c.      Computer mampu melakukan perhitunganperhitungan dalam mengolah data dengan kecepatan tinggi
d.     Computer dapat dipergunakan untuk memindahkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain
e.      Computer dapat melakukan pekerjaan berdasarkan kondisi yang kita inginkan

Ø  Kelemahan computer
a.      Computer tidak dapat beroperasi tanpa instruksi
b.     Computer tidak dapat beroperasi tanpa adanya pemakai/user

Ø  Kelebihan struktur kognisi manusia
a.      Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
b.     Mengoptimalisasikan kerja otak
c.      Banyak memberi informasi agar terjadi proses belajar


Ø  Kelemahan struktur kognisi manusia
a.      Membutuhkan waktu yang cukup lama
b.     Sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimlkan cara berfikir mereka.


CONTOH KASUS
Kognisi merupakan proses intelektual dengan mana informasi diperoleh, ditransformasi, disimpan, diambil kembali. Yang paling penting di dalam pembahasan kognisi ini adalah konsep. Konsep merupakan kategori yang umum dari sesuatu, peristiwa, atau kualitas yang dihubungkan oleh suatu ciri-ciri yang umum. Kemudian, proses dari kognisi ini dapat digunakan sebagai problem solving dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh studi kasus yang berhubungan dengan kognisi ini adalah konsep. Ini paling sering terjadi ketika akan memahami sesuatu, khususnya ketika sedang belajar.

ANALISA
Ketika sedang belajar suatu materi harus memahami konsepnya terlebih dahulu. Ada banyak cara. Misalnya untuk mata kuliah Psikologi umum ini, dosen membuat tugas untuk setiap pertemuan kepada semua mahasiswa agar mengerjakan resume materi yang akan dipelajari di pertemuan minggu depannya. Hal ini menurut saya berguna agar semua mahasiswa memahami konsep apa saja yang ada dalam materi itu yang ditumpahkan dalam bentuk resume. Misalnya materi seperti Intelegensi. Sebelum mengulas lebih dalam tentang materi tersebut, mahasiswa diberi tugas resume. Saya sendiri terlebih dahulu mencari konsep-konsep apa saja yang akan dibahas di materi tersebut. misalnya konsep-konsep tersebut adalah pengertian intelegensi, pandangan-pandangan berbeda tentang intelegensi, pengukuran dalan intelegensi dan lain sebagainya. Konsep-konsep tadi dapat mengantar pengertian awal kepada setiap mahasiswa sebelum diulas lebih dalam pada pertemuan selanjutnya

SUMBER



Sistem Informasi Psikologi

TUGAS 1 : SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Sebelum membahas apa itu pengertian informasi. Saya akan menjelaskan pentingnya informasi di era zaman yang serba canggih ini. Informasi sangat dibutuhkan melalui berbagai media seperti media cetak, media online, media televisi dan media radio. Seandainya media informasi itu tidak ada, pasti dunia ini akan menjadi gelap dalam hal berita terbaru. Untuk mngetahui lebih jelasnya apa itu informasi mari kita lihat penjelasan mengenai informasi itu sendiri apa , yuuuuuuuuks J J J

A.    PENGERTIAN INFORMASI
Informasi adalah sesuatu data atau pesan yang telah diolah melalui berbagai media yang dimana tujuannya adalah untuk disampaikan kepada penerima dan pastinya ada sebuah manfaat dari penerimaan data tersebut. Dari pengertian secara singkat barusan dapat kita pahami bahwa informasi itu sendiri sebelum dikirimkan kepada penerima pasti melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Misal informasi itu disampaikan melalui televisi. Pasti akan dilakukan perekaman menggunakan sebuah kamera yang tujuannya membuat penerima informasi itu bisa mengerti apa informasi yang disampaikan.

Kualitas Informasi
Tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus:
a.      Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
b.     Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
c.      Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem?
Sebelum membahas mengenai bagaimana informasi dapat berinteraksi dengan sistem, sebelumnya kita mengetahui terlebih dahulu arti atau pengertian dari sistem itu sendiri.
Menurut Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Jika di gabungkan dari kata sistem dan informasi maka akan mendapatkan suatu definisi baru yaitu tentang definisi sistem informasi yang keduanya akan saling berinteraksi satu sama lain.
Sistem informasi adalah suatu sistem terintergrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sistem disini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.


B.    PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Sebelum mengetahui definisi system informasi psikologi secara keseluruhan, sebelumnya saya akan menjabarkan satu persatu terlebih dahulu definisi dari system, informasi, dan psikologi itu sendiri.
a.     Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald menjelaskan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Ø  Karakteristik Sistem
1.     Memiliki Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka system akuntasi adalah sub sistemnya.
2.     Batas system (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.
3.     Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4.     Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5.     Masukan Sistem (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6.     Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang di olah oleh system.
7.     Pengolah Sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.


8.     Sasaran Sistem
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

b.     Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Informasi memupunyai 2 sumber, yaitu:
1. Sumber Primer adalah sumber yang di dapat langsung melalui observasi langsung, eksperimen, survey, perkiraan subjektif.
2. Sumber Sekunder adalah sumber yang di dapat tidak langsung seperti melalui informasi perusahaan, publikasi, agen pemerintahan.

c.      Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Dari definisi-definisi di atas mengenai sistem, informasi dan psikologi maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Psikologi merupakan kumpulan informasi-informasi yang di dalamnya terdapat prosedur-prosedur yang saling berhubungan satu sama lain dimana di dalamnya mencakup individu, data, dan teknologi yang berkaitan dengan psikologi untuk menyelesaikan suatu tujuan.

CONTOH KASUS
Fenomena yg sering muncul dalam dunia pendidikan berkaitan dengan kode etik psikologi adalah kita mengenal adanya bimbingan konseling atau yang sering disingkat sebagai BK. Tugas BK adalah memberikan layanan bagi para siswa terkait dengan permasalahan yang dihadapi para siswa.

ANALISA
Keterampilan konseling merupakan salah satu keahlian yang dimiliki oleh seorang psikolog, akan tetapi dalam kenyataannya banyak sekali guru-guru BK yang menjadi psikolog dadakan apabila siswanya menghadapi permasalahan. Mereka memberikan sesi konseling dengan pengetahuan seadanya yang mereka miliki. Lebih dari itu, terkadang guru bimbingan konseling yang bukan berasal dari profesi psikologi bahkan berani memberikan tes psikologi pada siswa bimbingannya. Padahal seharusnya yang berwenang untuk memberikan tes psikologi pada klien hanyalah psikolog saja. Ini merupakan pelanggaran serius yang banyak terjadi di Indonesia.
Penggunaan alat alat tes psikologi ini akan sangat merugikan para psikolog terkait dengan profesi psikolog. Hal ini bisa terjadi karena tentu penggunaan alat tes psikologi yang tidak sesuai dengan prosedur dan tata cara yng ada akan menghasilkan hasil interpretasi tes yang salah. Hasil interpretasi yang salah akan menyebabkan klien menjadi dirugikan. Selain itu, kesalahan interpretasi juga dapat menyebabkan kepercayaan klien terhadap alat tes menjadi berkurang.


http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi                                                                  
Fatta, h. a (2007). Analisis dan perancangan system informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: STMIK Amikom.


Sabtu, 16 Maret 2013

PSIKOTERAPI



PSIKOTERAPI

1.      Jelaskan pengertian mengenai psikoterapi ?
                  Psikoterapi yang lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana, yakni “psyche” yang artinya jelas, yaitu “mind” atau sederhananya: jiwa dan “therapy” dari Bahasa Yunani yang berarti “merawat” atau “mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawatan terhadap aspek kejiwaan” seseorang. Dalam Oxford English Dictionary, perkataaan “psychotherapeutic” yang diartikan sebagai perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. Dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian. Sebagaimana diketahui, bahwa perawatan terhadap penderita seperti tersebut ini, juga bias dilakukan dengan pendekatan dari bidang Kedokteran, antara lain dengan farmakoterapi.

2.      Sebutkan dan jelaskan tujuan dari psikoterapi ?
1.      Pendekatan Psikodinamik
            Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah : Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
2.      Pendekatan Psikoanalisis
            Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991) dirumuskan sebagai : Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
3.      Pendekatan Rogerian, Terpusat Pada Pribadi
            Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, menurut Ivey, et al (1987) adalah : Untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
            Corey (1991) merumuskan tujuan psikoterapi pada pendekatan terpusat pada pribadi dengan : Untuk memberikan suasana aman, bebas, agar klien mengeksplorasi diri dengan enak, sehingga ia bias mengenali hal-hal yang mencegah pertumbuhannya dan bisa mengalami aspek-aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau terhambat.           Disamping pendekatan terpusat pada pribadi, Ivey et al (1987), merumuskan mengenai pendekatan eksistensialistik-humanistik sebagai : Menyadarkan akan hal-hal yang azasi pada manusia tentang pemilihan, keterlibatan diri dan kecemasan serta mengembangkan aspek-aspek dalam dirinya agar mencapai kematangan pada tujuan-tujuan hidupnya.
            Sedangkan Corey (1991) merumuskan mengenai terapi-eksistensialistik sebagai : Untuk membantu seseorang mengetahui bahwa ia kebebasan dan menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki.
4.      Pendekatan Behavioristik
            Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristic, dijelaskan oleh Ivey, et al(1987) sebagai berikut : Untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus ditentukan oleh klien, Corey (1991) menjelaskan mengenai hal ini sebagai berikut : Terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang malasuai (mal-adaptive) dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. Merumuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.
            Sehubungan dengan terapi behavioristic ini, Ivey, et al (1987) menjelaskan mengenai tujuan pada terapi kognitif-behavioristik, yakni : menghilangkan cara berpikir yang menyalahkan diri sendiri, mengembangkan cara memandang lebih rasional dan toleran terhadap diri sendiri dan orang lain. Selanjutnya perilaku yang nyata berdasarkan cara berpikir seperti itu.
            Corey (1991) merumuskan mengenai kognitif-behavioristik dan sekaligus rasional-emotif terapi dengan : menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dan toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
5.      Metode dan Teknik Gestalt
            Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut : Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.
            Corey (1991) merumuskan tujuan terapi Gestalt sebagai berikut : Membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
            Pada akhirnya uraian mengenai tujuan psikoterapi ini, ditutup dengan uraian mengenai terapi realitas dari kedua tokoh tersebut diatas.
            Ivey, et al (1987) merumuskan psikoterapi dengan pendekatan terapi realitas sebagai : Untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa dicampur-tangani orang lain. Untuk menentukan keputusan yang bertanggung jawab dan untuk bertindak dengan menyadari sepenuhnya akan akibat-akibatnya.
            Mengenai terapi realitas ini, Corey (1991) merumuskannya dengan : Untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa seberapa jauh tindakannya berhasil.

3.      Sebutkan dan jelaskan unsur psikoterapi ?
            Masserman(1984) melaporkan delapan ”parameter pengaruh” dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu :
a.       Peran social
b.      Hubungan(persekutuan tarapeutik)
c.       Hak
d.      Retropeksi
e.       Reduksi
f.       Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
g.      Resosialisasi
h.      Rekapitulasi

4.      Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dengan konseling ?
a. Menurut Hahh dan MacLean (dalam Gunarsa) mengemukakan tujuan mengenai psikologi konseling yakni menitikberatkan pada upaya pencegahan agar penyimpanan yang merusak dirinya tidak timbul. Sedangkan psikoterapi terlebih dahulu menangani penyimpangan yang merusak dan baru kemudian menangani usaha pencegahannya. Mereka juga mengemukakan bahwa konseling berhubungan dengan rencana jangka panjang yang bersangkut-paut dengan pendidikan dan pekerjaan atau jabatan seseorang serta pencegahan terhadap munculnya gangguan dalam bidang kesejahteraan mental sedangkan psikoterapi singkatnya berhubungan dengan tujuan penyembuhan.
b.  Menurut Mowrer (dalam Gunarsa) konseling berhubungan dengan usaha mengatasi klien yang mengalami gangguan kecemasan biasa sedangkan psikoterapi berusaha menyembuhkan klien atau pasien yang menderita neurosis-kecemasan.
c.   Tyler (dalam Gunarsa) mengemukakan bahwa konseling berhubungan dengan proses bantuan terhadap klien agar menumbuhkan rasa identitas sedangkan psikoterapi berusaha melakukan perubahan pada struktur dasar perkembangannya.

5.      Jelaskan mengenai pendekatan psikoterapi terhadap “mental illness” !
a.   Pendekatan psikoanalitik
b.  Behavior therapy
c.   Cognitive therapy
d.  Humantistik therapy
e.   Integrative/holistic therapy

6.      Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi ?
a.   Teknik Terapi Psikoanalisa: teknik ini menekaknkan fungsi pemecahan masalah dari    ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id.
b.      Teknik Terapi Perilaku: teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu
c.    Teknik Terapi Kognitif Perilaku: teknik ini memodifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladaptif
d.    Teknik Terapi Humanistik: teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal
e.      Teknik Terapi Elektrik atau Integratif: Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik
f.    Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga: teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.


Daftar Pustaka
Gunarsa, Singgih. 2007. Konseling dan Psikoterapi. PT BPK Gunung Mulia: Jakarta.
Corsini, Raymond. Wedding, Dany. 2010. Current Psychotherapies. Cengage Learning: California